Jika Surga Dan Neraka Tak Pernah Ada

Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada -Chrisye & Ahmad Dhani

 

Apakah kita semua
Benar-benar tulus
Menyembah pada-Nya?
Atau mungkin kita hanya
Takut pada neraka
Dan inginkan surga?

gw nulis ini, salah satunya karna habis baca post seserorang yang merasa masih belum memaknai Agama dan Ibadah dalam makna yang lebih luas. dan memang rasanya kebanyakan kita atau dipersempit gw sendiri masih meng-aplikasikan Agama dalam lingkup yang sempit. masih sebatas Ibadah-Ibadah wajib, yg memang pada dasarnya harus dilakukan. padahal dalam Islam pun ada Hablumminallah dan Hablumminannas, hubungan kepada Allah Tuhan semesta alam dan hubungan kepada sesama manusia.

dari lirik awal lagu ini, gw juga mempertanyakan diri gw sendiri, apakah saat gw beribadah memang tulus menjalankan karna perintah ALLAH, atau cuma sekedar menggugurkan kewajiban? apakah ketika berbuat baik kepada sesama manusia memang benar-benar tulus, atau hanya karna ingin dipandang baik?

apakah ketika tidak ada Reward and Punishment, gw tetap ngejalanin ibadah tersebut dengan baik? (walaupun saat ini masih belum cukup baik dalam menjalankan dan menjauhi larangan-Nya, mungkin ini kenapa dalam surat Al-fatihah kita selalu meminta diunjukan jalan yang lurus)

Jika surga dan neraka tak pernah ada
Masihkah kau bersujud kepada-Nya?
Jika surga dan neraka tak pernah ada
Masihkah kau menyebut nama-Nya?

harusnya tetap rajin beribadah dan berbuat baik ke sesama manusia dan alam ya, bagaimanapun sebagai manusia ada rasa ingin bertemu dengan Sang Pencipta. dan apakah dengan bekal gw saat ini, gw udah cukup pantas bertemu Allah? rasanya masih belum cukup.

gw juga jadi inget dengan I’tiraf, syair doa dari Abu Nawas.

Tuhanku, aku tak layak menjadi penghuni Firdaus, dan juga tak kuat menghadapi api Neraka Jahim. Maka terimalah taubat dan ampuni dosaku. Karena Engkau adalah Maha Pengampun dosa.

Dosaku bertebaran layaknya pasir. Terimalah tobatku wahai Dzat yang penuh keagungan. Tiap hari umurku terus berkurang. Sedangkan dosaku terus bertambah; bagaimana aku akan memikulnya?

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa ku dan melancarkan usaha untuk menjadi hamba yang lebih baik lagi.

Wish you were gay – Billie Eilish

Wish you were gay – Billie Eilish

Sebenernya judul lagu ini udah sering banget gw liat di Timeline Youtube gw. Tapi saat itu gw ngerasa judulnya terlalu kontroversial dan bikin gw kurang tertarik. Gw mulai tertarik karena judul lagu ini di mention Hwasa anggota Mamamoo sebagai lagu pilihannya di acara Queendom.

Mengenai judul lagu yang cukup kontroversial ini, udah dijelasin di genius.com. disitu dijelasin tentang cewe yang saking putus asa karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Dibandingkan alasan bahwa cewe ini bukan tipe si cowo, cewe ini ngerasa lebih baik kalo alesan cowo ini nolak, karena beda orientasi sex.

Sekarang giliran part lirik yang gw rasa cocok dengan keadaan gw beberapa waktu lalu,

 

I just wanna make you feel okay
But all you do is look the other way
I can’t tell you how much I wish I didn’t wanna stay

How am I supposed to make you feel okay
When all you do is walk the other way?
I can’t tell you how much I wish I didn’t wanna stay

 

Part ini mengingatkan gw, ketika gw ngelakuin kesalahan dalam hubungan gw, tentang betapa inginnya untuk membuat hubungan kami berjalan dengan baik, berjalan tanpa prasangka dan meluruskan kesalahpahaman yang ada. Tapi yang gw rasain dia menghindar untuk berdiskusi, menghindar untuk bertemu yang pada akhirnya membuat hubungan kami berakhir.

Uniknya lirik lagu ini adalah kata-kata berupa angka yang berurutan. Dan gw sempet bertanya tentang angka delapan yang gak disebutin, ada beberapa komentar juga yang ngebahas tentang itu.

 

Baby, I don’t feel so good
Six words you never understood
I’ll never let you go
Five words you’ll never say (aw)
I laugh alone like nothing’s wrong
Four days has never felt so long
If three’s a crowd and two was us
One slipped away

 

Setelah gw perhatiin, angka tiga juga digunain sebagai pengganti there

 

Is there a reason we’re not through?
Is there a 12 step just for you?
Our conversation’s all in blue
11 ‘Heys’ (Hey, hey, hey, hey)
Ten fingers tearing out my hair
Nine times you never made it there
I ate alone at 7, you were six minutes away (yay)

 

Dan angka 8 diganti dengan ate, yang menghasilkan salah satu teori bahwa angka 8 memang diganti sebagai easter egg dari lagu berudul “8”

 

Dan sekali lagi, liriknya cukup mengena,.

 

Wait a minute, let me finish
I know you don’t care
But, can you listen?
I came committed, guess I overdid it
Wore my heart out on a chain
Around my neck but now it’s missing, hmm

So I think I better go
I never really know how to please you
You’re looking at me like I’m see through
I guess I’m gonna go
I just never know how you feel
Do you even feel anything?

Amin Paling Serius – Sal Priadi feat Nadin Amizah

 

Amin Paling Serius – Sal Priadi feat Nadin Amizah

Ada dua versi yang dipublish dari lagu ini, yang pertama audio only dan yang kedua versi M/V (Music Video) dimana ada tambahan sisipan puisi/sajak oleh Sal Priadi dan Nadin Amizah.

gw pribadi ngerasain feel yang berbeda dari 2 versi tersebut. Kalo di versi Audio Only, gw ngerasa hubungan kedua insan dalam lagu ini menuju kearah yang lebih serius dan mereka meyakini bahwa hubungan mereka akan berakhir baik, dengan segala perbedaan yang ada, mereka mengutarakan kekurangan di diri mereka masing-masing, namun mereka saling meyakini ada nilai-nilai positif dan kelebihan dari pasangan mereka, menghargai proses mereka hingga membuat mereka menyatakan Amin paling serius yang mengantarkan mereka menuju kebahagiaan

sedangkan di versi M/V, gw ngerasa hubungan mereka tidak berakhir baik. Penuh keraguan apakah mereka pantas untuk bersatu, Apakah hubungan mereka akan berjalan baik, dan seperti menyerah pada takdir.

Apa mungkin kita lebih beruntung dari Adam?

Yang tidak pernah diberi bilik khusus Untuk memilih seperti apa pasangannya kelak

Lurus atau keriting rambutnya

Bebal atau lembut perasa Tenang atau penuh gemuruh

Apa mungkin kita lebih beruntung dari Hawa?

Yang tidak pernah diberi tangan diatas untuk memilih…

Seperti apa pasangannya kelak Seram atau damai marahnya

Kasar atau baik bertutur kata

Dari sini gw ngerasa, gw cukup beruntung. Di zaman sekarang kita bisa lebih mudah untuk saling mengenal, mengetahui sifat masing-masing, tidak ada paksaan dalam menentukan jodoh yang kita inginkan.

Apa mungkin kita lebih beruntung…

Dari pertunjukan paling romantis di Tanah Surga ?

Apa mungkin kita lebih beruntung dari Adam dan Ibu Hawa ?

Tidak

Tidak

Tapi ternyata mereka tidak merasa seberuntung itu, karena pada akhirnya, orang yang kita inginkan untuk bersama, bisa jadi bukan jodoh kita. Dan kita harus merelakannya.

Karena kita manusia-manusia yang liar Bisa merasa bahwa surga terlalu besar…

Untuk hanya diisi berdua

Bisa aku persilahkan orang lain masuk

Akupun juga

Perasaan… Tidak pernah cukup

Kalau kita bukan pertunjukan paling romantis di Tanah Surga

Maka , dalam naungan Gusti Yang Agung … membawa Amin, Paling Serius,..

Dalam M/V ini pun diperlihatkan betapapun usaha mereka untuk bersatu, namun mereka berakhir saling membelakangi. Ada komentar yg gw highlight juga di M/V tsb “Amin Paling Serius mengartikan bahwa orang yang kita pilih belum tentu menjadi milik kita dan keserakahan kitalah yang menggaungkan amin keras-keras semoga mereka berakhir bersama kita”

saat gw dengerin lagu ini dikantor, ada celetukan rekan kerja yang nanya, “emang amin paling serius itu gimana?”

gw sendiri mengartikan Amin paling serius adalah permohonan kepada Allah dengan sungguh-sungguh, bukan doa yang main-main. Doa yang disertai usaha maksimal. mungkin jodoh memang sudah diakdirkan, namun kita tetap harus berusaha untuk mendapatkan jodoh terbaik kita, jodoh yang kita harapkan. Memantaskan diri bagi orang yang akan menjadi pasangan kita kelak.

Kita mungkin telah menuliskan bermacam-macam kriteria bagi orang yang diharapkan berjodoh dengan kita, tapi pada akhirnya, apakah kriteria-kriteria tersebut juga ada pada diri kita?

 

Audio Only